الأربعاء، 13 مارس 2013
Pelajaran Berhikmah
Hikmah
dari Seberang
Suatu hari,
seorang ayah dari keluarga sangat kaya membawa anaknya ke desa untuk
menunjukkan kepadanya kehidupan orang-orang miskin. Mereka tinggal beberapa
hari di rumah seorang petani miskin. Sekembalinya dari desa, sang ayah bertanya
kepada anaknya, “Bagaimana menurutmu perjalanan kita ini?”
“Hebat ayah,”
kata anaknya.
“Apakah kau
melihat bagaimana orang-orang miskin itu hidup?”
“Ya.”
“Lalu,
pelajaran apa yang dapat kau ambil daro perjalanan itu?” Tanya ayahnya dengan
bangga.
“Aku baru
sadar, bahwa kita punya dua anjing sedang mereka punya empat. Kita punya kolam
renang luasnya smpai setengah kebun, sedang mereka punya sungaiyang tak memiliki
ujung. Kita mengimpor lentera untuk kebun kita, mereka punya bintang-bintang di
malam hari. Teras kita sampai halaman depan, sedang mereka seluruh horizon.
Kita punya tanah tempat tinggal kecil, mereka punya halaman sejauh mata
memandang. Kita punya pembantu-pembantu yang melayani kita, sedang mereka
memberikan pelayanan kepada orang lain. Kita membeli makanan kita, mereka
memetik sendiri makanan mereka. Kita memiliki pagar mengelilingi dan melindungi
kekayaan kita, mereka punya teman yang melindungi mereka.
Sampai di sini, sang ayah tak bias berkata apa-apa.
Kemudian anaknya menambahkan,”Ayah, terima kasih, engkau telah menunjukkan
betapa miskinnya kita.”
الاشتراك في:
تعليقات الرسالة (Atom)
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق