/* Custom CSS for Blogger Popular Post Widget */ .PopularPosts ul, .PopularPosts li, .PopularPosts li img, .PopularPosts li a, .PopularPosts li a img { margin:0 0; padding:0 0; list-style:none; border:none; background:none; outline:none; } .PopularPosts ul { margin:.5em 0; list-style:none; font:normal normal 13px/1.4 "Arial Narrow",Arial,Sans-Serif; color:black; counter-reset:num; } .PopularPosts ul li img { display:block; margin:0 .5em 0 0; width:50px; height:50px; float:left; } .PopularPosts ul li { background-color:#eee; margin:0 10% .4em 0; padding:.5em 1.5em .5em .5em; counter-increment:num; position:relative; } .PopularPosts ul li:before, .PopularPosts ul li .item-title a { font-weight:bold; font-size:120%; color:inherit; text-decoration:none; } .PopularPosts ul li:before { content:counter(num); display:block; position:absolute; background-color:black; color:white; width:30px; height:30px; line-height:30px; text-align:center; top:50%; right:-10px; margin-top:-15px; -webkit-border-radius:30px; -moz-border-radius:30px; border-radius:30px; } /* Set color level */ .PopularPosts ul li:nth-child(1) {background-color:#E11E28;margin-right:1%} .PopularPosts ul li:nth-child(2) {background-color:#FD3C03;margin-right:2%} .PopularPosts ul li:nth-child(3) {background-color:#FECB09;margin-right:3%} .PopularPosts ul li:nth-child(4) {background-color:#6EBE27;margin-right:4%} .PopularPosts ul li:nth-child(5) {background-color:#149A48;margin-right:5%} .PopularPosts ul li:nth-child(6) {background-color:#5BBFF1;margin-right:6%} .PopularPosts ul li:nth-child(7) {background-color:#61469C;margin-right:7%} .PopularPosts ul li:nth-child(8) {background-color:#863E86;margin-right:8%} .PopularPosts ul li:nth-child(9) {background-color:#863E62;margin-right:9%} .PopularPosts ul li:nth-child(10) {background-color:#815540;margin-right:10%}

Catatan Restu ^_^

السبت، 16 مارس 2013

Polisi Dinilai Terlalu Cepat Keluarkan Kesimpulan Kasus Penyerangan ke Tempo D

Jakarta, Aktual.co — Banyak pihak yang berpendapat bahwa penyerangan yang terjadi pada kantor redaksi Tempo di Jl Raya Kebayoran Baru pada Jumat (15/03) pukul 23.30 WIB malam tadi disebabkan oleh isi pemberitaan Tempo yang sedang gencar menyorot pemerintah.

Anggota Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang juga anggota dari petisi 28, Haris Rusli mengatakan bahwa dirinya yakin penyerangan yang terjadi pada kantor Tempo tadi malam bukanlah kriminal biasa.

"Saya sangat yakin penyerangan terhadap kantor Tempo bukan kriminal biasa. Saya yakin itu pasti karena pemberitaan yang diterbitkan oleh Tempo," ujar Haris, Jakarta, Sabtu (16/3).

Dia sangat menyangkan pada kesimpulan yang dikeluarkan oleh kepolisian bahwa penyerangan tersebut merupakan tindak kriminal biasa. Bahkan kepolisian mengeluarkan pernyataan tersebut sebelum melakukan penyelidikan.

"Polda itu penyelidikan belum mulai kok sudah bisa bilang tidak ada hubungannya dengan pemberitaan," tegas Haris.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, penyerangan terhadap kantor Tempo murni kriminal biasa yang disebabkan oleh percecokan antara karyawan Tempo dengan warga perkampungan yang tinggal dibelakang kantor Redaksi Tempo tersebut.

الأربعاء، 13 مارس 2013

Kisah Mengasihkan

Mawar untuk Ibu
          Seorang pria berhenti di took bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dikirimkan kepada sang ibu yang tinggal 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya mengapa gadis itu menangis dan gadis itu menjawab. Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya hanya mempunyai uang lima ratus rupiah, sedangkan harga mawar itu seribus rupiah.
          Pria itu tersenyum dan berkata,”Ayo ikut aku, aku akan membelikan bunga yang kau mau.” Kemudian, ia membelika gadis kecil itu setangkai bunga mawar merah, sekaligus memesan karangan bunga untuk dikirimkan kepada ibunya.
          Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis itu pulang. Gadis itu melonjak gembira, katanya,”Ya tantu saja. Maukah anda mengantar saya ke tempat ibuku?”
          Kemudian mereka berdua menuju tempat yang ditunjuk gadis itu, yaitu pemakaman umum. Setibanya di sana gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat itu, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat akan sesuatu.bergegas ia kembali menuju took bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang telah dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

Cara Alam Menghibur Kita

Cara Alam Menghibur Kita
          Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyurkan, kita lupa membawa paying. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan,justru panas dan terik datang membakar hari. Marahkah anda?
          Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Marahkah anda?
          Mengapa keadaan sering kali tidak bersahabat? Mereka seakan meledak, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmanjuran”?
          Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika pun keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.

Kesabaran

Janganlah Memaksa
          Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tampurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
          “Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!” kata kakek,”Saya akan mencoba mengajarimu.”
          Mereka pulang. Sang kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kepalanya dan kakinya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak mendekati si anak.
          “Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak!” nasihat kakek,”Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”

Belajar dari Kekurangan

Bersyukurlah
          Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
          Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa  itulah kamu tumbuh.
          Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
          Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
          Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
          Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.
          Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.
          Rasa syukur dapat mengubah hal yang negative menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

Manfaat Berfikir Tenang


Pelajaran dari Penambang
          Ada beberapa panggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bias dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.
          Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu panas. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hiruk-pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas  karena ketiadaan AC.
          Satu dari para pekerja itu angkat bicara: “Sebaiknya kita duduk tenang daripada hiruk-pikuk mencari jalan keluar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.”
          Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pinti tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.
          Bila batin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah melihat jalan keluar yang tepat. Anda butuh untuk petama-tama menenangkan diri. Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok masalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan.